Indahnya kenangan itu
masa itu saya melihat dari kaca mata kanak2
geram dan tidak puas hati
namun semuanya saya telan juga
lantaran rasa hormat dan takut pada ayah amat menebal
Masih terngiang ditelinga saya
bunyi libasan rotan ayah …apabila terlihat saya dan adik disungai
atau bila kami coba protes karna capek dan mbolos mengaji al qur’an
semuanya menyiksa jiwa kanak2 kami lantaran hidup terikat
Seingat saya usai berkubang disungai
saya akan berjemur mengeringkan pakean
dan yang paling penting harus elakkan bertemu dengan ayah 3 atau 4 jam
selepas mandi untuk menghilangkan merah mata tanda mandi disungai
Namun seingat saya …tetap saja saya membolos mengaji
walau kadang2 kena rotan dengan guru al qur’an
yang tersemat hingga kini dalam ingatan saya ialah…
‘lihat mata ini’ sambil rotan menunjuk kearah mata
saat itu hanya Tuhan saja yang tahu betapa kecutnya hati dan takutnya
hingga yang pasti saya akan menangis tanpa suara & terus membaca dalam nada terisak2
mata berkaca tapi takut mengeluarkan suara
dan apa yang pasti saya tidak akan dirayu
Terkadang hati saya dongkol terhadap ketegasan ayah
kadang saya curi waktu keluar mandi disungai tanpa pengetahuan ayah bersama teman2
hati kanak2 mana yang tidak tertarik
bila melihat teman lain bebas berkubang disungai selama mereka mau tanpa di larang
Membesar dikampung menjadikan saya amat terbiasa dengan semua jenis permainan kotor
sungai…hutan dan lumpur bagaikan sinomin dengan anak2 kampung
namun apa yang berlaku pada saya dan adik adalah sebalik nya
dunia kami hanyalah buku…rumah dan halaman saja
Ayah…! Nama yang cukup sinomin dengan ketegasan …kegarangan…keseriusan…
dan kemauan tinggi untuk melihat semua arahan harus dipatuhi
saya juga tidak terlepas dari pada semua itu
hingga menyebabkan suatu masa saya amat tidak berpuas hati dengan undang2
mesti patuh dengan apa yang diarahkan tanpa kompromi
biasalah idealis jiwa remaja menyebabkan perasaan memberontak bila dipaksa
Iklan
Tinggalkan Balasan